Oleh: Chandra Ginanjar
Namun setelah hampir setahun lebih tau pomade ini, gua sangat menghargai idealisme brand ini dengan tidak mengganti design dan juga kalengnya. Respect for it. Jadi bisa dibilang faktor design dan packaging adalah alasan gua tidak membeli, dan akhirnya jadi alasan gua beli.
Pomade ini datang dengan kaleng lokal era pertama. Berwarna kuning emas dan menggunakan stiker oranye pada bagian tutup dan pantat kaleng. Untuk bagian design gua hanya bisa mengatakan mereka berani (dalam artian melawan mainstream pasar).
Pomade ini tidak menggunakan petrol. Dan ini yang gua suka, enggak ada tagline organik sama sekali yang diangkat brand ini, which is good.
Gua percaya kualitas akan diakui user bukan karena propaganda. So, pasar yang akan nentuin baik atau buruknya suatu produk, bukan dari tagline organik atau apa pun yang enggak make sense. #Nooffence ya, cuma opini pribadi.
Pomade ini berwarna broken white, terlihat greasy (ada kandungan minyak pada bagian surface-nya). Scent-nya tercium vanilla dan hint dari chocolate. Sedikit manis namun beraroma soft. Buat gua enggak ada masalah untuk bagian ini.
Pencolekan keras. Tipikal pomade non-petrol. Namun lembut pada permukaan di bawahnya. Ketika di-apply di tangan dengan mudah langsung lumer. Terasa creamy. Feel greasy-nya sangat terasa. Proses apply di rambut juga terasa mudah dan lancar tanpa jambakan. Sampai tahap ini gua enggak yakin kalau ini pomade heavy.
Hasil sisiran, pomp bisa dibuat tinggi dengan volume rambut tengah terlihat berisi. Shine yang dihasilkan medium, terasa pomade berlevel medium dengan grip yang baik di rambut. Scent-nya tidak tercium sampai hidung gua.
Aktivitas gua 80% indoor dan 20% outdoor. Ketahanan performa pomade ini sangat baik. Tatanan rambut gua enggak menunjukkan adanya penurunan hold. Di jam pulang kerja gua menggunakan sepeda motor selama dua jam. Namun karena lumayan capek pada hari itu, gua enggak sempet recomb dan langsung tidur. Keesokan harinya gua mandi dan shampoan, residu pomade ini tersisa sekitar 20% di rambut gw.
Jangan mengharapkan build up dari pomade ini! Kecewa? Enggak sama sekali! Kenapa? Gua baru kali ini ngerasain lagi pomade yang memberi feel rambut yang masih greasy after shampoing, setelah Reuzel Green. Ya, efek yang dihasilkan adalah rambut yang sedikit berminyak dan halus. Efek yang persis sama ketika gua menggunakan hair treatment. Gua sangat suka bagian ini.
Overall, mungkin hanya perkara pomade ini enggak terasa heavy di rambut yang sedikit mengecewakan gua. Sisanya? Gua sangat puas untuk performa dan after effectnya. High recomended buat kalian pecinta medium pomade, bukan pecinta build up.
Sekian dari gua, semoga bisa menambahkan referensi untuk pilihan pomade lokal berkualitas.
Salam
harga berapa bro ? kalo mau beli lewat mana nih ?..
ReplyDelete