Pomadeyang bakal gua share aplikasi dan performanya untuk postingan kali ini adalah Percival Super Hold. Pomade ini hasil racikan Imran Yahya Agustine yang turut menyemarakkan eksistensi pomade lokal di Indonesia pada umumnya dan Depok pada khususnya.
Terima kasih untuk brewer yang udah kasih kepercayaan buat gua untuk mencoba produknya.
Pomade ini berwarna putih pucat dan terlihat waxy pada surface-nya. Scent yang tercium adalah lemongrass atau sereh (ini info dari brewernya.
Jujur gua lupa scent pomade ini). Aromanya tercium soft dan fresh, buat gua tipikal scent ini bakalan masuk ke zona safety (tidak akan terlalu mengganggu, walaupun kalian tidak menyukai aroma sereh).
Scooping-nya berat, bukan keras. Tekstur kering dan mempunyai daya rekat yang baik. Gua colek di bagian surface dan lapisan setelahnya, pomade ini mempunyai konsistensi wax yang rata. Gua tidak menemukan tekstur yang lebih lembut di bagian bawah pada varian ini. Kejadian ini biasanya gua rasakan ketika menggunakan pomade-pomade lain.
Proses perataan di tangan terasa lumayan kesat, namun masih masuk dalam kategori easy to use. Teksturnya hancur dengan rata tanpa ada gumpalan wax tersisa. Good point!
Perataan di rambut, lumayan menjambak, namun tidak over. Begitu juga ketika masuk proses combing, terasa muncul resistansi dari rambut. Namun seperti proses aplikasi, ini masuk dalam tahap sangat wajar. Hasilnya, pomade ini terasa heavy, low shine, pomp bisa disisir tinggi, rambut bagian samping dan belakang bisa tunduk sempurna.
Gua beraktivitas lumayan lengkap hari itu. Indoor, sedikit outdoor, ritual basahin rambut, dan bermotor di jam pulang kerja. Hasil recomb-nya terlihat mulai terjadi splittng di bagian pomp, dan mulai renggang. Namun masih memberikan hasil sisiran yang ideal. Terasa kelengketan pomade ini kurang mumpuni.
Gua mandi dan keramas untuk menguji build up-nya. Ketika proses keramas, gua merasakan kalau "berat" pomade ini seperti menyusut di rambut. Perkiraan gua, build up pomade ini hanya akan tersisa sekitar 30% di rambut.
Ternyata dugaan gua salah. Build up pomade ini masih bisa berbicara banyak. Residu pomade terasa sekitar 60% di rambut gua. Hasil sisiran terlihat lebih bulat di bagian pomp namun ada penurunan grip di rambut bagian samping.
Overall, pomade ini memberi kesan tersendiri buat gua. Gua suka hasil build up-nya yang bakal jadi fondasi jika gua menggunakan pomade light atau medium di keesokan harinya. Holdnya bisa diandalkan. Hanya mungkin kelengketannya saja yang harus di tambah, bukan "ototnya".
Sekian dari gua, sharing ini ditujukan buat kalian sebagai penambah referensi untuk memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan.
Salam
No comments:
Post a Comment